Dialog Interaktif: Refleksi Reforma Agraria dan Keadilan Gender

Forum Mahasiswa Pascasarjana IPB University melalui Departemen Lingkungan Hidup dan Agromaritim (LHA) telah menyelenggarakan kegiatan “Dialog Interaktif ke-IV” dengan tema “Refleksi Reforma Agraria dan Keadilan Gender” pada Sabtu (28/9) di Hopes Kopi.

Kegiatan ini menghadirkan dua narasumber yang berkompeten di bidangnya:

  • Mia Siscawati, S.Hut., MA, Ph.D: Ketua Program Studi Kajian Gender Universitas Indonesia.
  • Ben Habib: Perwakilan dari Sajogyo Institute.

Dialog interaktif ini bertujuan menjadi wadah bagi mahasiswa IPB University dari berbagai fakultas untuk bertukar gagasan secara kritis dan informatif mengenai isu-isu terkait lingkungan hidup dan agromaritim.

Dalam penjelasannya, Ben Habib menjelaskan bahwa Indonesia masih menganut hukum kolonial dalam aspek agraria yang hingga kini terus berjalan. Ia mencatat bahwa pengaturan hukum agraria yang ada berakar dari kolonialisasi, khususnya dalam sektor pertambangan. Ia juga menggarisbawahi adanya genosida politik yang menciptakan tantangan dalam reforma agraria, yang berpotensi menghambat kreativitas dalam pengelolaan ruang politik.

Ben menekankan bahwa kebijakan agraria yang ada cenderung bergeser ke penataan akses, di mana upaya korporasi sering kali menciptakan “ruang sisa.” Hal ini menunjukkan bahwa kemauan politik merupakan faktor kunci untuk mencapai reforma agraria yang diinginkan.

Mia Siscawati menyampaikan perspektif gender dalam konteks reforma agraria. Ia menekankan bahwa konstruksi sosial mengenai gender mengatur perilaku, peran, dan posisi individu dalam kehidupan sehari-hari. Dalam diskusinya, Mia mengidentifikasi lima bentuk ketidakadilan gender yang dikemukakan dalam buku analisis gender dan transformasi sosial:

  1. Stereotip atau pelabelan: Pemberian label yang tidak adil berdasarkan gender.
  2. Beban berlebih: Penugasan tanggung jawab yang tidak seimbang.
  3. Penomorduaan atau subordinasi: Penempatan individu dalam posisi yang lebih rendah berdasarkan gender.
  4. Dipinggirkan: Pengucilan individu dari ruang publik atau pengambilan keputusan.
  5. Kekerasan: Tindakan kekerasan yang dialami oleh individu berdasarkan gender.

Dialog Interaktif ini memberikan wawasan mendalam tentang pentingnya reforma agraria yang adil dan setara gender. Diharapkan, kegiatan ini dapat mendorong mahasiswa untuk lebih kritis dalam memahami dan berkontribusi terhadap isu-isu sosial dan lingkungan yang kompleks di Indonesia.

Kabinet Dedikasi
Forum Mahasiswa Pascasarjana

IG: @forumwacanaipb
YouTube: Forum Wacana IPB
FB: forumwacanaipb
Twitter: forumwacanaipb

Tags: No tags

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *